Total Tayangan Halaman

Senin, 26 Januari 2015

Cari pencerahan ? Cobain Sinar Surganya Goa Jomblang

GOA JOMBLANG



Ada lagi nih Goa di Jogja Lantai 2 yang epic lah. Goa vertical yang memacu adrenalin tapi pemandangan dari dalem bagus banget. yukk disimak

Goa ini terletak di kawasan pegunungan karts yang ada di Gunungkidul. Goa ini merupakan salah satu goa dari sekitar 500 goa yang ada di wilayah pegunungan tersebut. Gua ini mempunyai mulut goa vertikal dengan jarak antara bibir goa dengan dasarnya bervariasi. Paling dalam sekitar 80 m. Dibutuhkan kemampuan melakukan Single Rope Technique ( SRT ) untuk memasuki gua ini. SRT merupakan teknik yang baku digunakan untuk menuruni gua vertikal dengan memakai satu tali sebagai lintasan yang dipakai untuk jalan menaiki dan menuruni tempat yang vertikal.


Terdapat empat jalur yang bisa dilewati oleh penjelajah alam untuk memasuki dasar gua. Jalur yang pertama merupakan jalur yang paling mudah yang sering disebut jalur VIP. Dijalur ini 15 m pertama melewati lintasan terjal dan masih bisa ditapaki dengan kaki. Peralatan SRT lengkap harus digunakan untuk menjamin keselamatan penjelajah. Sisa jarak dengan dasar gua dapat ditempuh dengan SRT, meluncur dengan tali sejauh sekitar 20 m. Sementara itu ketiga jalur lainya medannya lebih sulit karena harus menggunakan SRT sejak ketinggian 80 m ( Jalur A ), 60 m ( Jalur B ), 40 m ( jalur C ). Bagi penjelajah yang baru pertama kali memasuki gua vertikal, diwajibkan menggunakan jalur VIP dahulu. Namun bagi mereka yang sudah terbiasa memasuki gua vertikal, ketinggian gua vertikal merupakan tantangan tersendiri walaupun tetap harus memperhatikan faktor keselamatan. Gua Jombalng ini berdiameter 50 m, dijelajahi pertama kali pada tahun 1984 oleh Acintyacunyata Speleological Club ( ASC ). Merupakan kelompok penjelajah gua dari Yogyakarta.


Go Jomblang Gunung Kidul ini ternyata memiliki cerita sejarah yang sangat kelam. Pada era tahun 1970-1980 an, gua ini dipakai untuk lokasi pembunuhan massal anggota PKI. Ratusan anggota PKI diperkirakan menemui ajalnya di goa Jomblang tersebut. Menurut cerita, mereka berkelompok dijejerkan di bibir gua dengan tangan saling terikat satu dengan yang lain. Ketika salah satu ditembaki sampai jatuh ke dalam gua maka anggota lainnya semua akan ikut terjatuh. Kisah ini sempat membuat takut masyarakat setempat ditambah lagi cerita-cerita angker tentang goa tesebut. Diceritakan juga adanya penjelajah yang hilang di gua tersebut. Pada tahun 1990an masyarakat sekitar gua menggelar doa bersama di gua tersebut. Sejak itu, tidak ada cerita atau kejadian lagi penjelajah gua yang hilang ditelan Goa Jomblang Gunung Kidul.





Bagi yang belum terbiasa, jalur yang dipakai untuk mencapai dasar gua akan sangat melelahkan. Ditambah lagi cerita-cerita seram mengenai goa tersebut dari para penjelajah yang pernah masuk, mungkin akan membuat para penjelajah merasa gentar sebelum memasuki gua tersebut. Akan tetapi begitu masuk ke dalamnya segala perasaaan yang menganggu sebelumnya akan tergantikan oleh keindahan Goa Jomblang.


Saat berada didasar goa, dapat kita temukan beberapa tumbuhan tumbuh subur merimbun, pada dinding kapurnya ditumbuhi tanaman perdu. Setelah sampai dasar, penjelajah dapat beristirahat pada sebuah bilik bentukan alam. Selanjutnya penjelajah dapat meneruskan perjalanan menyusuri lorong yang menghubungkan goa Jomblang dengan gua vertikal lainnya yang bernama gua Grubug. Lorong penghubung dua goa tersebut cukup lebar dengan panjang sekitar 500 meter. Untuk menyusuri lorong tersebut dapat dengan mudah dilalui karena terdapat jalan setapak yang terbentuk dari bebatuan yang disusun memanjang. Tetapi penjelajah harus berhati-hati karena jalan tesebut sangat licin karena udara dalam gua yang lembab.


Setelah sampai pada ujung lorong yang merupakan dasar goa Grubug, penjelajah bisa melihat keindahan yang luar biasa. Terdapat dua stalagmit yang cukup besar berwarna hijau kecoklatan berdiri tegak di tengah dasar gua Grubug. Apabila penjelajah dapat mencapai dasar gua Grubug tepat pukul 13.00 WIB akan dapat melihat pemandangan yang eksotik dari sinar matahari yang menerobos masuk ke dalam kegelapan ke dasar gua Grubug. Sinar matahhari juga menyentuh sejumlah stalagtit dan stalagmit yang terbentuk dari tetesan air selama ribuan tahun.


Terdapat aliran sungai yang berasala dari Kalisuci terletak pada sisi sebelah utara dari stalagmit besar tersebut. Penjelajah dapat menggunakan perahu karet pada saat musim kemarau untuk menelusuri jalur sungai tersebut. Aliran sungai tersebut menghubungkan dasar gua Grubug dengan beberapa gua lainnya di wilayah pegunungan karst tersebut.. Pada musim penghujan aliran sungai tersebut lumayan deras sehingga disarankan tidak mencoba menelusuri sungai tersebut karena sangat berbahaya.









Lokasi
Gua Jomblang terletak Jetis Wetan, Semanu, Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarat, berjarak 10 km dari kota Wonosari.

Akses
 Untuk mengunjungi Goa Jomblang Gunung Kidul wisatawan dapat menggunakan angkutan umum. Dari terminal Giwangan anda naik bus jurusan Jogja-Wonosari Simpang Lima Wonosari – Kecamatan Semanu – rumah Kadus Jetis Wetan untuk menitipkan barang dan mambawa barang yang akan dibawa ke gua – berjalan 3 km sampai bibir gua.

Harga Tiket
Untuk memasuki gua ini tidak dipungut biaya.


Fasilitas
Rumah Kepala Dukuh Jetis Wetan sudah lama digunakan sebagai tempat persinggahan sementara selain untuk menitipkan barang-barang sebelum masuk ke gua. Kepada Dukuh dan istrinya biasanya akan menyambut tamu yang datang dengan menyediakan air putih atau teh hangat kepada pejelajah. Selain itu kepala dukuh juga mempersilahkan untuk menggunakan kamar mandinya untuk dipergunakan membersihkan lumpur-lumpur selama perjalanan ke dalam gua. Atas kebaikan kepala dukuh yang membuka rumahnya untuk setiap penjelajah yang singgah tersebut biasanya penjelajah memberikan sejumlah uang seikhlasnya.






See you next post :)


Sumber :http://www.njogja.co.id/gunungkidul/goa-jomblang-gunung-kidul/

Gemerlap Bintang di Bawah Bukit ?

SERIBU BINTANG

Bintang di Bawah Bukit ?

haloo traveller ...
Mumpung lagi nggak banyak kerjaan nih walaupun tetep sibuk buat menghadapi ujian nasiaonal sihh. Nihh aku bakalan berbagi informasi tentang wisata di jogja lantai 2. Sebenernya bukan wisata sih tapi cuman suatu tempat yang punya view epic + romantis abis, cakep dahh pokoknya harus dicobain sama pasangan pas banget. yukk disimakk :D

Bukit Bintang, Gunung Kidul atau yang juga dikenal dengan nama Bukit HargoDumilah adalah sebuah kawasan wisata perbukitan yang terletak sekitar 20 km sebelah timur kota Yogyakarta. Kawasan ini memang tidak begitu luas, terletak di ruas jalan di lereng bukit. Tetapi apabila anda melewati wilayah ini, mata anda niscaya akan terpukau oleh pemandangan yang teramat mempesona dan menakjubkan. Anda akan bisa memandang kota Yogyakarta dari berbagai penjuru, indahnya pegunungan dan juga indahnya matahari di kala senja.



Awlanya, kawasan ini hanya tempat persinggahan sementara bagi para pengendara sepeda motor maupun mobil yang lewat lokasi ini untuk melepas lelah sambil menghirup udara segar dan menikmati pemandangan. Semakin hari kawasan ini semakin ramai disinggahi para pengendara, terutama pada pagi dan sore hari. Kondisi ini menjadi perhatian serius pemerintah setempat. Kini kawasan HargoDumilah menjadi kawasan ramai dan nyaman untuk disinggahi.

Masyarakat sekitarpun cepat memanfaatkan kondisi ini dengan mendirikan warung - warung makanan dan aneka jajanan lainnya. Sehingga wilayah ini kini ramai dan layak di jadikan lokasi wisata alam dan wisata kuliner. Wisatawan lokal dan wisatawan mancanegara pun banyak berdatangan untuk melihat Yogyakarta dari perbukitan. kawasan ini ramai dikunjunmgi pada malam minggu dan malam tahun baru. Orang - orang biasanya menanti - nantikan saat dilepasnya ribuan kembang api secara bersamaan di kota. Dari Bukit Bintang, semua kembang api itu kelihatan seperti malaikat yang baru lahir membawa kabar bahagia tahun yang baru.





Hargodumilah adalah salah satu tempat wisata alternatif yang dapat menjadi pilihan anda untuk menghilangkan kepenatan setelah seharian bergelut dengan beragam aktivitas keseharian. Dari kawasan ini, anda dapat menyaksikan beragam pemandangan alam yang mempesona dan menghirup udara perbukitan yang segar. Jika anda berkunjung atau singgah sejenak di kawasan ini pada pagi hari yang cerah, anda akan melihat pemandangan Gunung Merapi, Merbabu, Sindoro, dan Gunung Sumbing berdiri tegak memamerkan pesonanya dari kejauhan.

Menanti sunset di atas Kota Yogyakarta di kala senja menyapa merupakan pemandangan yang sayang untuk anda lewatkan. Sesaat setelah sang surya terlelap di peraduannya, anda akan merasa berada di puncak kahyangan ketika sedang menyaksikan kerlap - kerlip Kota Yogyakarta.
Nilai plus dari Hargodumilah adalah adanya sejumlah warung makan sederhana yang menawarkan beragam menu seperti mie instant, es degan atau es kelapa muda, jagung bakar, bakso, dan soto. Selain harga menu yang ditawarkan terjangkau, warung - warung tersebut juga menjadi tempat strategis yang memungkinkan para pengunjung untuk bersantai lebih lama tanpa merasa canggung. Warung - warung tersebut sengaja dirancang menghadap ke alam bebas sehingga pengunjung dapat menyaksikan beragam pemandangan sambil duduk menikmati hindangan makanan atau minuman yang disediakan.

Bagi pengunjung yang ingin menikmati pemandangan dalam suasana yang lebih mewah, di kawasan wisata Hargodumilah juga tersedia sebuah restoran yang lengkap dengan penginapannya. Di restoran ini, anda dapat duduk manis di kursi empuk dengan meja marmer sambil menikmati suguhan makanan lezat dan menyaksikan Kota Yogyakarta.

Selain itu, Hargodumilah dapat menjadi pilihan anda bersama keluarga, sahabat, maupun teman dekat anda sebagai tempat alternatif untuk menanti detik - detik pergantian tahun. Dari kawasan ini, anda akan terkagum - kagum menyaksikan warna - warni kembang api menerangi langit Kota Yogyakarta yang berpadu gemuruh suara ledakan kembang api di udara dan bunyi terompet.
Pada pesta kembang api malam itu, anda tidak saja menyaksikan keindahan pancaran cahaya warna - warni kembang api, tetapi juga beragam bentuk kembang api seperti bentuk bunga, air mancur, komet, bintang galaksi, maupun bentuk planet.

AKSES MENUJU LOKASI

Hargodumilah terletak sekitar 20 km sebelah timur Kota Yogyakarta dan sekitar 700 meter sebelum stasiun Radio GCD FM Patuk Gunungkidul atau tepatnya sebelum Tugu Perbatasan antara Bantul dan GunungKidul. Kawasan ini dapat dicapai dengan menggunakan angkutan umum maupun pribadi. Dari arah Kota Yogyakarta, anda dapat mengambil bis jurusan Yogya - Wonosari di terminal Giwangan atau di Perempatan Ring Road Timur. Bis tersebut akan mengantar anda menyusuri jalan raya Yogya - Wonosari hingga ke Pertigaan Piyungan kemudian mengikuti jalanan naik menanjak dan melalui tikungan Bokong Semar. Hargodumilah terletak lebih kurang 1 km dari Bokong Semar.





Bagi anda yang menggunakan kendaraan pribadi dan belum pernah melewati jalan ini disarankan untuk ekstra hati - hati karena jalanan penuh tanjakan dan berkelok - kelok, terutama dari Pertigaan Piyungan hingga ke lokasi. Anda disarankan untuk tidak sembarangan mendahului pengendara lainnya dan harus menyalakan lampu utama. Yang tak kalah pentingnya yang harus anda perhatikan adalah menjaga jarak dengan kendaraan yang ada di depan anda, terutama bis atau truk, karena bisa saja kendaraan tersebut mundur dan melindas anda.

 FASILITAS
Akomodasi dan fasilitas yang tersedia di kawasan Hargodumilah di antaranya warung makan mulai dari yang sederhana hingga restoran mewah, kamar mandi umum, dan tempat parkir yang luas. Bagi pengunjung yang ingin bersantai lebih lama, di kawasan ini juga tersedia tempat penginapan. Pengunjung yang ingin menikmati pemandangan dan kesejukan udara perbukitan Hargodumilah tidak dipungut biaya, kecuali biaya parkir sebesar Rp 2.000,00.
Nahh tuh sekilas tentang gemerlap bintang di bawah bukit, kalau ada waktu luang sempetin deh ke bukit bintang nggak bakalan nyesel pasti. oke sampai ketemu di post selanjutnya ;)

Sumber: http://www.belantaraindonesia.org/2011/10/bukit-bintang-gunung-kidul.html

Selasa, 20 Januari 2015

Balinya Jogja ? Jogja lantai 2 sinihh


Balinya Jogja ? Ya Pantai Nglambor


Bingung mau ngisi waktu liburan kemana ? pingin ketempat yang indah tanpa keluar uang banyak ? atau pingin berlibur ke pulau Bali atau pulau Lombok yang terkenal keindahan pantainya ? Nggak usah bingung dan repot-repot nabung untuk tiket pesawat. Dengan uang kurang dari seratus ribu kamu sudah bisa menikmati pemandangan pantai yang indah banget. Di Gunungkidul banyak sekali pilihan pantai yang asik banget buat kamu kunjungi. Ada nih pantai yang kudu kamu datengin yaitu pantai Nglambor. Tepatnya di desa Nglambon, Purwodadi, Tepus Gunungkidul. Sepanjang perjalaan kalian akan disuguhi pantai-pantai yang tentu saja keren banget. Perjalanan dari kota Jogja kurang lebih dua jam. Jadi, nggak harus pakai transportasi mahal kalian bisa dapat liburan yang menyenangkan. Sebenarnya banyak sekali pantai di kawasan Gunungkidul ini. Tapi ada yang berbeda nih, di pantai Nglambor dengan pantai-pantai kawasan Gunungkidul lainnya. Apa aja sih yang bikin beda pantai nglambor dengan pantai-pantai lainnya ? berikut adalah perbedaan-perbedaan menurut pengalaman saya pribadi ketika menginjakkan kaki di pantai Nglambor.

 Akses jalan yang menantang

Karena pantai ini termasuk pantai baru, jadi banyak fasilitas yang belum tersedia. Seperti akses jalan yang masih terjal. Namun, hal ini menjadi tantangan bagi para pengunjung. Jalanan yang penuh batu kapur besar dan tajam menjadi licin jika dalam keadaan basah, jalanannya naik turun kurang lebih sepanjang 1 kilometer sebelum masuk kearea pantai. Tapi perjalanan ini setimpal dengan pemandangan pantai yang luar biasa indahnya.

 Snoorkling

Disini pengunjung dimanjakan dengan fasilitas snortkling, lengkap dengan atribut snortkling dan pemandu. Jadi bagi para pemula jangan khawatir tentang keslamatan kalian. Pemandu akan siap siaga menjaga dan mmandu kalian. Air yang tenang dan pemandangan di bawah air yang menambah keindahan pantai Nglambor ini.

Pantai nglambor termasuk pantai baru dikawasan Gunungkidul. Pantai ini resmi di buka sekitar pada pertengahan tahun 2013. Namun yang disayangkan tidak ada dokumentasi di acara pembukaan tersebut sehingga informasi tentang pantai Nglambor pun belum tersebar. Berkat acara snoorkling yang diadakan oleh salah satu tv swasta di Indonesia, banyak orang-orang baik dari daerah kota Jogja maupun luar Jogja menjadi mengetahui keindahan pantai ini. Bahkan kini, informasi tentang pantai Nglambor dapat diakses melalui twitter @pantainglambor. Semua informasi mengenai pantai Ngalmbon ada disitu. Menurut keterangan pak Ran yang membuka area parkir di daerah pantai nglambor, pengunjung mulai banyak berdatangan pada bulan desember ini, “Dulunya pengunjung yang datang cuma 1, 2 orang saja mbak, tapi setelah ada acara snoorklingan dari transtv, trans7 dan pernah juga dari Jogjatv orang-orang jadi tahu tentang pantai ini” jelas pak Ran.

Ada lagi hal yang membuat saya kagum disini. Biasanya area tempat wisata dikelola oleh Dinas pariwisata, berbeda dengan pantai Nglambor, masyarakat setempat mengelola pantai ini secara mandiri. Pak Supandi warga Desa Ngandom menjelaskan bahwa pantai ini dikelola oleh kelompok desa yang diberi nama Sadarwis (Sadar Wisata). Kelompok ini bertujuan untuk mengelola dan menjaga serta mengembangkan pantai Nglambor sebagai objek wisata sekaligus menjadi mata pencaharian baru bagi warga Desa Ngandom sendiri.

Sebelumnya tidak ada akses jalan yang tersedia untuk pengendara bermotor. Lalu, pada tahun 2012 dilakukan pelebaran jalan oleh swadaya masyarakat Desa Nglambon. Dinas pariwisata pun ikut mendukung dengan membantu pembuatan talud (pinggiran jalan untuk memperkuat). Menurut pak Supandi dengan mengelola secara mandiri masyarakat menjadi lebih tahu keluar masuknya dana dan tentu saja skill masyarakat sekitar menjadi lebih terlatih.

Menurut saya masih perlu banyak tambahan disana sini untuk kemajuan wisata Pantai Nglambor ini. Dari askses jalan, area parkir dan warung. Saya berkunjung di Pantai Nglambor tepatnya pada tanggal 21 Desember 2014, disana baru terdapat 2 tempat parkir yang salah satunya milik pak Ran, itu pun baru berjalan 2 minggu. Semenjak peresmian pantai hingga bulan ini baru terdapat 1 warung yang menyediakan aneka minuman dan mie instan oleh istri pak Ran, itu pun baru hari itu mulai dibuka warungnya. Selain untuk pekerjaan sampingan pak Ran merasa kasihan terhadap pengunjung yang mengeluh haus dan lapar. Maka dari itu pak Ran dan isteri mempunyai inisiatif membuka usaha warung. Untuk kedepannya menurut pak Ran dan pak Supandi akan ada perbaikan jalan di tahun 2015. Untuk memudahkan pengunjung yang ingin berlibur di Pantai Nglambor serta mempermudah masyarakat setempat membuka berbagai usaha untuk mata pencaharian mereka.

Tertarik berkunjung ke Pantai Nglambor ? nggak hanya Bali yang punya pantai indah. Gunungkidul balinya jogja men !! Yok ramaikan liburanmu ke Pantai Nglambor bersama teman, kerabat, keluarga atau pacar kamu. Dan jangan lupa, buanglah sampah pada tempatnya. Jangan sampai pantai yang indah menjadi jelek karena perbuatan kita. Semoga info ini bermanfaat. Thanks for reading.


Sumber : http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2015/01/06/balinya-jogja-ya-pantai-nglambor-700643.html

Sabtu, 31 Mei 2014

Kalau ada Saat Jaman Dinosaurus Pasti Udah Jadi Tempat Mandinya Dinosaurus

ininih postingan ane kalo misal tempat wisata ini sudah ada saat jaman dinosaurus dulu, pasti ini jadi tempat mandinya dinosaurus, soalnya ni tempat deket sama gunung api purba :D

Pesona Embung Nglanggeran
Embung Nglanggeran Gunungkidul

Apa itu Embung Nglanggeran
Embung Nglanggeran sebenarnya merupakan kolam atau tampungan air raksasa yang dibangun diatas bukit dengan ketinggian sekitar 500 meter diatas permukaan laut. Berlokasi di kawasan Gunung Pendem, Padukuhan Nglanggeran Wetan, Desa Nglanggeran, kolam penampungan berkedalaman sekitar 3 meter ini dibangun untuk mengairi Kebun Buah Nglanggeran yang baru saja dibangun dan diresmikan oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X, tepatnya pada tanggal 19 Februari 2013.

Pesona Embung Nglanggeran
Prasasti Peresmian Embung Nglanggeran
Embung Nglanggeran berada di Sultan Ground (SG) dan merupakan fasilitas pendukung Kebun Buah Nglanggeran yang dibangun di Desa Nglanggeran menggunakan dana Hibah APBD DIY senilai 1,4 Milyar. Terletak sekitar 1,5 KM arah tenggara pintu masuk Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran, embung ini memanfaatkan sumber air hujan sekaligus supplai dari sumber mata air yang ada di kawasan Nglanggeran, yakni dari Sumber Air Tujuh. 

Pesona Embung Nglanggeran
Embung Nglanggeran sebagai obyek wisata baru di Gunungkidul menawarkan beragam pesona yang mungkin belum pernah sobat nikmati sebelumnya. Dari beberapa sumber serta pengalaman Blogger Gundul setelah menikmati keindahan obyek wisata ini, berikut aneka pesona Embung Nglanggeran:
Embung di Puncak Bukit
Embung ini sangat unik karena tidak berada pada daerah lembah seperti umumnya telaga atau kolam penampungan air lainnya. Embung Nglanggeran dibangun diatas bukit berketinggian sekitar 500 mdpl.
Pesona Embung Nglanggeran
Area Kebun Buah Nglanggeran
Kebun Buah Nglanggeran
Kebun Buah ini menawarkan komoditi utama tanaman buah durian montong dan kelengkeng, meski masih kecil-kecil dan belum berbuah, diantara tanaman-tanaman lain yang tak kalah menarik, seperti rambutan, kakao, dan alpukat. Diperkirakan 5 tahun lagi durian dan kelengkeng tersebut mulai dapat dipanen. 
Gunung Api Purba Nglanggeran
Keunikan serta keindahan bebatuan yang terbentuk jutaan tahun yang lalu merupakan daya tarik utama Gunung Api Purba Nglanggeran. Kita dapat menikmati pemandangan tersebut tepat dari lokasi Embung Nglanggeran.
Pesona Embung Nglanggeran
Pemandangan Indah Gunung Api Purba Nglanggeran
Kawasan Kota Menara
Sebuah fenomena unik dimana belasan antenna pemancar dan BTS seluler didirikan dalam satu kawasan. Pemandangan unik ini terlihat jelas dari puncak Embung Nglanggeran, dan menawarkan nuansa unik dimalam hari dengan lampu-lampunya.
Awan Putih diatas Kota Wonosari
Dari Embung Nglanggeran, kita dapat menikmati suasana seolah diatas awan, dan memang demikian adanya. Dengan ketinggian mencapai 500an mdpl, awan di atas Kota Wonosari akan terlihat jelas dibawah kita.
Pesona Embung Nglanggeran
Pointe View dan Tempat Istirahat
Pemandangan Asri Desa Nglanggeran
Pemandangan asri kawasan perdesaan Nglanggeran terlihat jelas dari embung ini. Tumbuhan hijau, aktivitas penduduk desa, hingga suara-suara alam seolah menjadi keindahan tak terkatakan bagi mereka yang menyukai alam.
Sunset dan Sunrise
Pada cuaca yang cerah, sunrise maupun sunset dari embung Nglanggeran nampak sangat indah. Kita tidak harus naik gunung yang tinggi hanya untuk menikmati keindahan awan yang tersorot cahaya pagi dan sore. 

Fasilitas-Fasilitas di Embung Nglanggeran
Lengkap tidaknya fasilitas di sebuah obyek wisata sering menjadi pertimbangan kita bukan? Nah, jangan khawatir soal itu karena di Embung Nglanggeran, sobat akan disuguhi fasilitas yang cukup lengkap, berikut diantaranya:
Pesona Embung Nglanggeran
Fasiltas Area Parkir Embung Nglanggeran
  • Tempat parkir yang luas
  • Toilet yang cukup nyaman
  • Tangga menuju puncak embung yang bagus
  • Gazebo serta tempat duduk yang variatif
  • Jalan mengitari embung yang telah dicor
  • Warung-warung makan
  • Pagar Pengaman embung

Transport dan Tiket Masuk Embung Nglanggeran
Untuk menuju embung Nglanggeran, saat ini belum ada angkutan regular. Sobat dapat memanfaatkan kendaraan pribadi maupun sewa, baik sepeda motor maupun mobil. Dengan kondisi jalan yang belum begitu lebar, bis ukuran terkecil pun masih cukup sulit untuk masuk ke kawasan embung, kecuali hanay diparkir di tempat Parkir Kawasan Gunung Api Nglanggeran dan sobat jalan kaki ke embung.

Pesona Embung Nglanggeran
Tiket Masuk Embung Nglanggeran
Tiket masuk ke Embung Nglanggeran pada Bulan Mei 2013 sangat terjangkau, yakni 3.000 Rupiah, yang dapat sobat peroleh di Sekretariat Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba dan Embung Nglanggeran, Pendopo Kalisong, Desa Nglanggeran, atau juga di portal masuk kawasan Embung Nglanggeran, sekitar 500 meter sebelum sampai di lokasi. 

Sementara itu, tarif parkir di Obyek Wisata Embung Nglanggeran hanya 2.000 Rupiah untuk motor dan 5.000 Rupiah untuk mobil. Dengan tarif tersebut, sobat dapat menikmati fasilitas tempat parkir luas diatas bukit kecil dengan kondisi jalan masuk yang sudah cukup baik.

Jalur Menuju Embung Nglanggeran
Untuk menuju Embung Nglanggeran, sobat dapat mengambil 2 alternatif. Untuk lebih jelasnya, berikut Blogger Gundul sajikan acuan lengkap dari 2 alternatif jalur tersebut.

Pesona Embung Nglanggeran
Peta Lokasi Embung Nglanggeran Gunungkidul
Dari Wonosari
Dari Wonosari, sobat arahkan kendaraan menuju ke Sambi Pitu. Di pertigaan menuju Yogya dan Nglipar, sobat dapat mengambil arah kanan. Sekitar 10 meter arah kanan, sobat akan mendapati jalan menurun keutara menuju arah Desa Wisata Bobung. Ikuti jalan tersebut.

Ketika sobat sampai di perempatan menuju Bobung, sobat ambil jalur lurus yang kondisinya menanjak dan perlu kehalian menyetir ekstra. Ikuti jalan menanjak tersebut hingga sobat mendapati lapangan di kiri jalan, pada posisi setelah turunan. Jalan lurus, dan sekitar 500 meter kedepan, sobat akan menemukan pertigaan yang telah dipasangi plakat menuju obyek wisata. Jika lurus, sobat akan sampai di Gunung Api Nglanggeran, dan jika arah kanan, sobat akan sampai ke Embung Nglanggeran tersebut. 

Pesona Embung Nglanggeran
Jalan Menuju Embung Nglanggeran
Dari Yogyakarta
Sobat dapat berangkat dari perempatan Ring Road Ketandan, menyusuri jalan Yogya-Wonosari sejauh kira-kira 15 km. Dari traffic light Piyungan, sobat ambil jalan lurus untuk menanjak menuju Bukit Bintang atau Hargo Dumilah. Sekitar 500 meter dari Bukit Bintang tersebut, sobat akan mendapati bukit Patuk, yang berupa perempatan diatas bukit. 

Pesona Embung Nglanggeran
Kondisi Jalan Menuju Embung Nglanggeran
Pada perempatan ini, sobat ambil arah kiri menuju Desa Ngoro-Oro. Sekitar 5 km dari perempatan itu, sobat akan tiba di kawasan menara TV dan seluler yang juga disebut Kota Menara.  Jalan pelan, karena sekitar 300 meter, sobat akan menemukan Kantor Puskesmas Patuk II di kanan jalan. Tepat didepannya, sebuah pertigaan di jalan menanjak akan sobat temui. Ambil arah kanan, dan jalan terus skitar 1 km maka sobat akan menemukan Kawasan Parkir Gunung Api Nglanggeran.

Dari area parkir ini, sobat jalan terus sekitar 500 meter dan sobat akan menemukan pertigaan pada sebuah tikungan. Di lokasi ini, sobat akan mendapati plakat informasi menuju Embung Nglanggeran. Ambil arah kiri dan ikuti jalan cor blok sejauh kira-kira 1 km untuk menuju Embung Nglanggeran.

Aneka Larangan di Embung Nglanggeran
Sebagai obyek wisata yang unik, ada beberapa larangan yang haus sobat taat agar dalam menikmati keindahan Embung Nglanggeran, sobat dapat merasa aman, nyaman, dan kondusif. Larangan-larangan itu meliputi:

  1. Dilarang berenang di embung
  2. Dilarang melempar atau membuang apapun ke embung
  3. Dilarang duduk di pagar embung
  4. Dilarang membuang sampah sembarangan
  5. Dilarang merusak atau mengambil fasilitas embung

Pesona Embung Nglanggeran
Larangan bagi Pengunjung
Itulah Info Lengkap Pesona Embung Nglanggeran atau tempat mandinya dinosaurus haha. Sobat masih penasaran? Ingin informasi yang lebih lengkap? Silahkan menonton videonya di Youtube. Jika masih kurang, sisihkan waktu liburan sobat untuk mengunjungi obyek wisata yang super unik ini. Semoga bermanfaat. Salam.
Sumber : http://alternatifwisatajogja.blogspot.com/

Wisata ala Zaman Dinosaurus

Selamat berjumpa lagi, postingan saya yang satu ini nggak kalah menarik. yaitu wisata ala zaman Dinosaurus dulu. Cekidots

Langsung aja kita mulai ya, Gunung Api purba atau Gunnung Api Nglanggeran merupakan gunung berapi pada jaman dahulu dan sekarang gunung api ini tidak aktif lagi sejak kurang lebih ratusan tahun yang lalu. Gunung ini terletak di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul yang masih berada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kenapa disebut Gunung Api Nglanggeran yaitu karena letak Gunung ini yang berada di Desa Nglanggeran.

gambar pintu masuk menuju objek


gambar pendopo



Untuk menuju lokasi tidaklah sulit kawan, kalau dari JOGJAKARTA kita bisa mengambil rute dari terminal Giwangan kemudian cari bus yang menuju ke arah Wonosari setelah itu kita turun di kecamatan Patuk dan dari patuk kita naik ojek dari situ. Dari terminal Giwangan menuju Patuk kira kira 1,5 jam dan dari Patuk ke Gunung Api Purba kira kira sekitar 20an menit.

Perjalanan saya dimulai dari Klaten, karena saya adalah orang Klaten (bangga) haha... Sebelumnya saya kasih tahu tujuan pertama kali saya datang ke Gunung Api Purba ini adalah untuk mencari informasi mengenai apa yang ada di Gunung Api Purba sebagai salah satu objek wisata di Gunung Kidul yang mengusung konsep wisata ekowisata(ecotourism). Pada hari itu Kamis, 28 November 2013 saya dan teman saya pergi ke Gunung Api Purba ini dengan alat transportasi sepeda motor. Rute yang saya lewati adalah Klaten-Prambanan-Piyungan-Patuk-Nglanggeran. Waktu tempuh saya dari Klaten lewat rute ini kira-kira 1,5 jam. Namun, jika anda pergi di musim liburan high seasonbersiaplah untuk melawan kemacetan terutama di jalan-jalan kota seperti bandara Adisujipto, Malioboro, Keraton, dan Candi Prambanan.

gambar kondisi jalan dan papan penunjuk arah

Untuk biaya masuk ke objek wisata ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran ini kami dikenakan tarif sebesar Rp5000,-/pax dan parkir sepeda motor Rp2000,-/motor. Tarif sebesar Rp5000,- /pax merupakan tarif masuk objek pada siang hari, dan pada malam hari tiket masuknya sebesar Rp7000,-/pax. Kaget? Ya pertanyaan muncul ketika kami ingin mmembeli tiket di pos penjagaan retribusi disana memang ada dua tiket masuk pertama adalah siang hari dan kedua, adalah malam hari. 


gambar tiket masuk
Menurut Mas Agus beliau adalah salah satu pemandu yang sekaligus anggota dari kelompok taruna desa Nglanggeran yang ikut berpartisipasi dalam pengelolaan objek wisata ini, menuturkan bahwa selain siang hari banyak wisatawan yang datang kesini pada malam hari. Mereka datang kesini untuk camping untuk tujuan makrab ataupun pribadi untuk mengambil moment sunset/sunrise, tuturnya.






Perlu anda ketahui bahwa Gunung Api Purba Nglanggeran merupakan kawasan ekowisata, jadi konsep ekowisata merupakan sebuah konsep wisata yang didalam kegiatan utamanya bertujuan untuk kelestarian lingkungan. Menurut Fandeli (1995), terdapat tiga dimensi didalam sebuah objek ekowisata yaitu dimensi konservasi, dimensi pendidikan, dan dimensi kerakyatan.

Jalur pendakian

Dimensi Konservasi maksudnya adalah sebuah objek ekowisata harus mampu menjaga dan melestarikan alam objek yang ada didalamnya. Jadi dengan adanya upaya kelestarian alam ini diharapkan sebuah ekodestinasi sampai pada suatu saat nanti tidak akan mengalami kerusakan alam terutama yang ditimbulkan oleh kegiatan manusia. Dimensi Pendidikan yang dimaksud disini yaitu sebuah objek ekodestinasi memiliki kegunaan sebagai tempat untuk melakukan sebuah penelitian. Di Gunung Api Purba Nglanggeran merupakan objek yang banyak diteliti oleh para akademisi untuk keperluan akademis misalnya dari arkeologi, geografi, dll. Kemudian dimensi Kerakyatan, yaitu memberdayakan rakyat disekitar atau masyarakat disekitar objek ini yaitu pada prinsipnya didalam pengelolaan, perencanaan, dan aktualisasinya dilakukan oleh masyarakat sekitar itu sendiri mulai dari pemuda-pemudi karang taruna desa, kelompok sadar wisata desa itu dan kelompok ibu-ibu pkk.

gambar melewati tangga kayu


Pendakian
Untuk mencapai puncak Gunung Api Purba yang eksotis nan cantik, kita melewati beberapa pos pendakian sepertinya ada lima pos pendakian. Kelima pos tersebut memiliki kondisi medan/jalur yang exstreem. Tetapi menurut saya jalur yang paling exstreem adalah jalur pendakian pos pertama, karena dijalur ini kita harus berjalan diantara apitan dua gunung yang besar dan jaraknya sangat sempit hanya dapat dilewati satu orang dan harus antri.
lorong sumpitan
gambar tulisan di objek
Untuk menuju puncak waktu yang dibutuhkan kira-kira 1,5 jam itu jika tanpa istirahat sob, artinya Jalan terus. Tapi waktu yang panjang itu sepertinya tidak akan terasa ketika sudah sampai di puncsk yang pemandanganya WOW banget Sob. Coba aja datang dan buktikan sendiri.

gambar mushola
gambar homestay

gambar wahana outbond
Fasilitas yang ada di Gunung Api Purba
-          - Pendopo (bisa menyewa jika akan dibutuhkan)
-          - Toilet dan Kamar mandi
-          - Homestay
-          - Mushola
-          - Tempat parkir
-          - Gazebo di pos-pos pendakian

gambar gazebo di Gunung Api Purba

gambar di puncak


Cukup untuk wisata pada jaman Dinosaurus dulu, semoga bisa jadi referensi kunjungan liburan kalian semua. see u :))

Sumber : http://proyekwisata.blogspot.com/

Air Terjun Sri Gethuk, Wisata Alternatif Gunungkidul Yang “Sesuatu”

Nih ada postingan spot liburan yang sesuatuk, yang pastinya masih di jogja lantai dua gaesss yuk mari disimak :)




Menuju ke Sri gethuk tidaklah sulit, banyak petunjuk jalan yang akan mempermudah kita menuju ke lokasi. Dari arah jogja, Belok kanan di simpangan gading (bandara) menuju ke arah playen. Sampai di playen belok kanan arah kecamatan Paliyan. Kurang lebih 2 km kita akan ketemu pertigaan lagi dan belok kanan. Di sana sudah banyak petunjuk jalan menuju air terjun Sri Gethuk.



Kabupaten Gunung Kidul, dahulu identik dengan kekeringan, tanah tandus dan berbatu. Namun saat ini sepertinya kesan itu sudah sirna ditelan semilir angin dan rimbunnya pohon pohon di hutan rakyat yang menutupi berbagai tanah yang dahulunya kosong dan tandus.
Di beberapa kecamatan terutama bagian selatan yang mempunyai pantai memang masih terasa aroma kering di musim kemarau. Namun lain halnya dengan desa Bleberan, Playen. Di sana ada suatu tempat yang sangat elok, berlimpah air, hamparan sawah nan subur dan Air Terjun Sri Getuk yang sangat tenar akhir-akhir ini.



Air terjun inu terpecah menjadi tiga bagian yang meluncur sangat deras..itulah indahnya Air Terjun Sri Gethuk di Kecamatan Playen Gunung Kidul. Alirannya masuk melalui tebing yang yang sangat tinggi masuk ke dalam Sungai Oya, sungai yang tidak pernah kering dan mengalir sepanjang musim.



Sekitar 30 menit dari playen kita melewati jalan yang agak kurang baik dan cenderung rusak, meski beberapa bagian jalan sudah mulai diperbaiki. namun sebaiknya kita etap berhati-hati.

Sampailah Kita Di Objek wisata Air terjun Sri Getuk. Ada dua cara untuk mencapai lokasi air terjun. Pertama dengan berjalan kaki melintasi areal persawaan yang jaraknya sekitar 1.5 km atau yang kedua menuruni anak tangga menuju dermaga di tepi Sungai Oya kapal sri getuk
Di sana kita bisa naik perahu Gethek yang dirakit khusus dari Drum drum dari plastik dan beri alas papan untuk berdiri penumpang serta diberi pagar besi untuk pengaman. Perahu ini bisa menampung sekitar 7-8 penumpang dan berjalan digerakkan oleh mesin diesel kecil untuk memutar turbin. Untuk naik Penumpang ini dikenakan biaya Rp.7.500,- pulang balik per orang.




Perahupun berjalan pelan kita bisa sambil memotret dan mencari obyek-obyek yang cocok yang sangat indah sepanjang perjalanan ini. Bagi kita yang suka mandi di alam bebas juga dapat mandi di sungai oya, para pemandu wisata juga akan menyewakan pelampung dan kita dapat mandi di sungai secara puas dan aman disana.
Wisata air terjun Sri Gethuk sangat layak kita kunjungi sebagai salah satu wisata alternatif di Gunungkidul.

Sumber : gunungkidulonline.com